Sumber Inspirasi Kehidupan : Pemimpin Memimpin I
Suatu hari saya berjalan menyusuri toko buku. Hanya ingin
melihat hal-hal menarik yang ada disana. Pepatah mengatakan, buku itu adalah
jendela dunia. Tampaknya saya terlalu harfiah mengartikan hal tersebut. Hingga
merasa begitu bahagianya walau hanya berjalan-jalan mengarungi lautan kertas. Rasanya
seperti keliling dunia. Walaupun sekarang bisa dibilang, internet adalah
pintunya dunia. Tentu akan lebih menarik lagi melihat-lihat buku di internet, sambil
duduk?
Gambar hanya pemanis buatan - Leader
(Sumur : http://1hu9t72zwflj44abyp2h0pfe-wpengine.netdna-ssl.com/wp-content/uploads/2016/01/political-leader-addresses.jpg)
Tetapi benar kata para tetua, sensasi membaca di buku dengan
di layar cahaya itu berbeda kelasnya. Mungkin hanya segelintir orang dan saya
yang dapat merasakannya. Terutama untuk generasi 2000-ke bawah, khususnya yang
suka membaca dan sudah berkerut wajah.
Tanpa sengaja sesuatu menarik perhatian saya. Sebuah buku
bersampul hitam dengan tulisan kanji emas. Judulnya pun sangat menarik. Tertulis
kata “Swordless Samurai” lebih besar dari kata “The”-nya. Ketika saya menerjemahkanya,
hasilnya menjadi sangat indah. Yaitu “Samurai Tanpa Pedang”. Dan terdapat figur yang tidak terlalu bagus di bawahnya. Tetapi terasa lebih baik
karena berwarna emas.
Gambar hanya pemanis buatan - Buku "The Swordless Samurai"
(Sumur : https://images.gr-assets.com/books/1234281954l/6237982.jpg)
(Sumur : https://images.gr-assets.com/books/1234281954l/6237982.jpg)
Tanpa kesadaran penuh, tangan ini bergerak sendiri tanpa
diperintah. Menggenggam separuh bagian buku dan langsung menatap sinopsisnya.
Saat tersadar, rasanya seperti bangun tidur – “Apa yang sedang terjadi?”.
Sebelumnya, kekuatan epik pada judul buku tersebut telah
menghipnotis saya. Tetapi sebelum saya membaca tulisan padat pada bagian belakang
sampul. Saya membalik lagi buku itu pada bagian depannya, lalu mencoba menebak
apa isi dari buku ini. Menurut anda apa yang menjadi garis besar dari buku yang
berjudul “The Swordless Samurai”?
-“Satu soal lagi menuju satu miliar rupiah”-
A. Strategi Perang
B. Diplomat dan Negosiator
C. Ninja dan Mata-Mata
D. Petarung Tangan Kosong
E. Perang Dingin?
Jika jawaban anda menentukan pola berfikir anda,
maka yang menjawab B mungkin memiliki kesamaan dengan saya.
Akhirnya saya menerka buku ini bercerita bagaimana
seseorang menjatuhkan lawan tanpa menggunakan pedang atau kekerasan. Lantas
saya membaca sinopsis dari buku ini.
Terdapat 3 paragraf yang tertera :
Paragraf pertama berisi bagaimana keadaan Jepang pada abad 16. Yaitu kekacauan karena tak adanya kejelasan hukum selain dari hukum pedang.
Lalu paragraf kedua adalah deskripsi seorang anak petani bertubuh kecil. Ia tidak berpendidikan baik dan berwajah buruk seperti monyet. Tetapi akhirnya menjadi pemimpin yang mampu menyatukan Jepang dalam satu komando serta menciptakan kedamaian di negeri tersebut. Paragraf dua cukup menggali hasrat membuka lembar pertama buku ini.
Dan paragraf ketiga menjelaskan bahwa buku ini diceritakan dari sudut pandang tokoh. Tentunya cerita akan semakin hidup, karena kita akan merasakan apa yang dirasakan oleh beliau. Namanya adalah Toyotomi Hideyoshi “The Swordless Samurai”.
Paragraf pertama berisi bagaimana keadaan Jepang pada abad 16. Yaitu kekacauan karena tak adanya kejelasan hukum selain dari hukum pedang.
Lalu paragraf kedua adalah deskripsi seorang anak petani bertubuh kecil. Ia tidak berpendidikan baik dan berwajah buruk seperti monyet. Tetapi akhirnya menjadi pemimpin yang mampu menyatukan Jepang dalam satu komando serta menciptakan kedamaian di negeri tersebut. Paragraf dua cukup menggali hasrat membuka lembar pertama buku ini.
Dan paragraf ketiga menjelaskan bahwa buku ini diceritakan dari sudut pandang tokoh. Tentunya cerita akan semakin hidup, karena kita akan merasakan apa yang dirasakan oleh beliau. Namanya adalah Toyotomi Hideyoshi “The Swordless Samurai”.
Sebuah kutipan menyertai di akhir paragraf :
Aku tinggal di Jepang lebih dari satu dekade, The Swordless Samurai adalah bacaan berharga bagi siapa saja….
Bersambung…
0 comments: